Punya teman sekelas atau teman kerja itu inginnya simple aja sih, yang ngobrolnya nyambung, yang bisa diajak kompromi, yang gak ikut campur ngrecokin urusan kerjaan kamu, yang lawan jenis dan good looking (oke udahan sesi khayalannya). Intinya berharap punya rekan kerja yang baik lah. Tapi namanya juga harapan, ada aja yang gak terwujud. Ingin teman kerja yang baik malah dapat teman yang jahat (gak sejahat tokoh antagonis di sinetron sih, yang ibunya gak suka anak lelakinya menikah dengan wanita pilihannya. Jadi si ibu saking jahatnya nyimpan racun dalam susu menantunya, ihh jahatkan? Amit-amit ya).
Gitu juga tuh yang dialami temen saya, namanya Bro Soleh dia ini kerja di bidang perkreditan. Nah kerjanya nyaman dan gajinya juga cukup, intinya Bro soleh ini kerasan di tempat kerjanya sekarang ini. tapi disana Bro Soleh punya temen kerja yang aneh, jadi dia punya kerjaan lain selain tugasnya di kantor, kerjaanya itu ngledekin orang sampai diluar batas wajar. Tapi nih, kalau dia yang diledekin dianya marah sampai diemin Bro Soleh (yg ngledekin) hingga berbulan-bulan (itu marah apa kredit panci? Kok berbulan-bulan?), gak nyampe situ aja dia juga mempengaruhi teman kerja yang lain supaya gak suka sama Bro Soleh, semacam pencemaran nama baik lah. Cukup ganggu dong teman kerja seperti ini, dan cukup buat Bro Soleh gak betah sampai kepikiran untuk pindah kerja.
Mungkin dia merasa tersaingi dan merasa posisinya tidak aman. Ngapain juga mesti sirik, toh tiap orang juga udah punya rezekinya masing-masing. Tiap individu kan punya kelemahan dan kelebihan, jadi gak selayaknya yang masih punya kelemahan ini menilai individu lain yang notabene punya kelebihan. Teman-temannya juga kalau cukup open minded gak bakalan terpengaruh sama omongannya. Karena rumor itu diciptakan oleh orang sirik, disebarkan oleh orang idiot dan diterima oleh orang bodoh. Emang kamu mau makan dari hasil kunyahan orang lain? Orang lain yang mengunyah terus kamu yang makan? Mau? Gak kan. Jadi stop deh tuh nyebarin rumor karena kalau rumor itu kalau salah kamu jadi fitnah, kalaupun benar kamunya nyebarin aib orang, nah kan gak baik.
Ngadepin orang kaya gitu mah harus banyak-banyak sabar. Gini yah walaupun Bro Soleh pindah dari situ, di tempat lain juga mesti ada aja yang mirip-mirip gitu. Cerita cintanya Rama & Shinta aja ada Rahwana, terus cerita indahnya Roro jongrang juga ada Bandung Bondowoso-nya. Jadi orang jahat itu memang ada di setiap kisah, kalau gak ada ntar dunia datar dong gak bulat lagi, ehh… bukan gitu maksudnya, maksudnya datar aja gitu jadi basi karena gak ada lika-likunya jadi bosenin. Ibarat cerita nih ada seorang laki-laki berjalan dengan pasangannya dan seekor keledai, keledai ya bukan kuda. Nah ada empat kemungkinan cara dia berjalan
- Laki-laki itu berjalan dan membiarkan pasangannya menunggangi keledai.
- Laki-laki itu menunggangi keledai dan pasangannya berjalan.
- Kedua pasangan itu menunggangi keledai.
- Kedua pasangan berjalan tanpa menunggangi kuda.
Nah dari semua kemungkinan ini, tetap aja ada celah buat yang nyinyir untuk komentar. Ini setiap komentar untuk setiap poin di atas
- Laki-laki bodoh, ceweknya disuruh naik keledai dia capek-capek jalan.
- Laki-laki gak tahu diri, ceweknya disuruh jalan, dianya enak-enakan naik keledai.
- Itu namanya nyiksa hewan peliharaan
- Ada keledai kok malah dibiarin, bukannya di naikin.
Tuh kan apapun yang kita lakukan pasti ada aja yang gak suka, jadi cukup jalani aja yang kita pilih yang terbaik dan biarkan anjing menggong gong kafilah tetap berlalu.